Lagu Dolanan Jawa
Lagu dolanan 1
SOYANG
Soyang-soyang
Ponja ponji dul
semarang
Ya ya bu, ya ya pak
Putra ningsun
adipati kula nuwun
Dhuk cenger-dhuk
cenger anak kula badhe ngenger 2x
Sunti kencur-sunti
kencur anak siji dadi batur
Sunti jahe-sunti
jahe anak siji dadi gawe
Analisis










Maksud atau inti dari lagu dolanan tersebut
Soyang adalah lagu
dimana seorang janda yang miskin yang tidak bisa mengasuh atau menghidupi
anaknya. Akhirnya ketika anaknya sudah lahir anaknya diasuh oleh orang lain.
Padahal anaknya itu merupakan anak satu-satunya yang seharusnya menjadi teman
untuk ibunya, namun keadaan masyarakat jawa dulu masih sangat terbatas atau
miskin menyebabkan seorang ibu rela anaknya diasuh oleh orang lain supaya
anaknya bisa hidup layak. Namun ketika anaknya sudah besar ibu kandungnya ingin
meminta anaknya kembali tetapi ibu angkatnya tidak mau karena sudah diasuh dari
kecil sampai besar.
Di zaman
sekarangpun masih banyak seorang ibu yang melakukan hal seperti itu untuk
kehidupan yang layak untuk anaknya supaya tidak seperti ibunya. Kehidupan yang
kejam membuat seorang ibu rela melakukan hal apa saja untuk kebahafiaan
anaknya.
Lagu dolanan ini
sudah tidak lagi dimainkan oleh anak-anak di zaman sekarang, karena sudah
banyak permainan elektronik yang dianggap lebih menarik dan modern dibandingkan
permainan tradisional yang dianggap sudah tidak zamannya lagi.
Lagu dolanan ini
selain menarik untuk dimainkan namun juga ada nilai-nilai positif yang
terkandung di dalam lagu tersebut yaitu menggambarkan perjuangan seorang ibu
untuk kebahagiaan anaknya yang sampai-sampai –merelakan anaknya untuk diasuh
oleh orang lain
Lagu dolanan 2
ANA TAMU
E e e e ana tamu ,
Mangga-mangga
lenggah rumiyin,
Bapak nembe siram,
ibu tindak peken,
Mangga-mangga
lenggah ngriki
Analisis




Maksud atau inti lagu dolanan tersebut
Lagu dolanan
tersebut sangatlah baik untuk anak-anak karena lagu tersebut mengajarkan
anak-anak tentang unggah-ungguh dalam menerima tamu dan juga untuk mengajarkan
anak-anak berbahasa jawa yang sopan kepada tamu atau kepada siapa saja yang
lebih tua.
Di zaman sekarang
banyak anak-anak yang tidak tahu unggah-ungguh dalam bertamu, hal ini
dikarenakan anak-anak sudah terhipnotis oleh media olektronik dan juga kurang
mendapatkan pendidikan atau nasehat dari orang tuanya tentang unggah-ungguh
bertamu.
Lagu dolanan ini
sangat baik untuk anak-anak karena lagu ini mengandung nilai-nilai pendidikan yaitu
tentang unggah-ungguh dalam bertamu
Lagu dolanan 3
Buta Galak
Buta galak solahmu
lunjak-lunjak sarwi jingkrak-jingkrak
Nyandhak kunco nuli
tanjak bali ngadhek
Maneh rupamu ting
celoneh
Iki buron remeh tak
run
Lha wong kowe kowe
sing mara-marai 2x
Gawemu sok ngana
Hihi aku wedi ayo
adi padha bali
Galo kae 2x mripate
plerak-plerok
Kulite hambengkerok
Sarwi
jingkrak-jingkrak nyandak kunco nuli tanjak
Analisis










Maksud dari
lagu dolanan ini adalah
Menggambarkan sesosok buta atau raksasa yang dimana
dalam masyarakat jawa masih mempercayai hal-hal ghaib yaitu salah satunya
adalah buta. Di dalam lagu dolanan ini menggambarkan bahwa buto itu sosok yang
jahat sukanya mengganggu orang-orang terutama anak kecil. Di dalam tradisi jawa
atau kebudayaan jawa buto selalu diidentikan dengan mengambil anak kecil yang
bermain diwaktu petang. Dolanan ini juga mengajarkan kepada anak-anak jangan
meniru kelakuan buta yang jahat.
Di dalam cerita orang jawa buto selalu dikaitkan
dengan dengan selalu mengambil anak-anak kecil yang sedang bermain di luar pada
waktu petang. Ketika anak-anak kecil bermain ketika waktu petang orang tua
selalu bilang “aja dolanan surup-surup mendhak dijipuk buto”.
Hal itu tidak sepenuhnya benar melainkan untuk
sebuah himbauan kepada anak-anak kalau bermain diwaktu petang atau surup-surup
itu tidak baik. Di dalam lagu dolanan ini juga bisa diambil nilai positifnya
yaitu jangan meniru tingkah laku buto yang jahat yang suka menakut-nakuti atau
menjaili orang lain
Lagu
dolanan 4
LEDHUBG-LEDHUNG
Ledhung-ledhung
adhiku sing bagus dhewe
Atak
ledhung-ledhung tak puji dang gelis gedhe
Atak
ledhung-ledhung dhasar bagus
Wimbah
pinter nyambut gawe
Atak
ledhung-ledhung
Analisis





Maksud atau inti
Lagu
dolanan ini tidak hanya dinyanyikan oleh seorang kakak untuk adiknya tetapi
juga sering dinyanyikan oleh seorang ibu untuk anaknya yang masih kecil dengan
menggunakan kata-kata yang bagus atau pujian supaya anaknya bisa menjadi apa
yang diharapkan oleh orang tuanya.
Di zaman
sekarang lagu dolanan ini masih dinyanyikan oleh ibu-ibu untuk anaknya ketika
anaknya menangis. Lagu dolanan ini masih eksis di zaman sekarang khusunya pada
budaya jawa karena lagu dolanan ini bisa dikreasikan sesuka hati orang yang
sedang menyanyikan lagu ini.
Lagu
dolanan ini juga menggammbarkan kasih sayang seorang ibu atau kaka kepada anak
atau adiknya yang menjadi sebuah harapan untuk keluarganya kelak. Menjadi anak
yang pintar dalam pendidikannya juga pintar dalam bekerja.
0 komentar:
Posting Komentar